BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 28 Juni 2009

Sejarah Palang Merah Remaja

Palang Merah Remaja dibentuk di Indonesia pada tanggal 25-27 Januari 1950 di Jakarta. Negara yang pertama kali mendirikan PMR adalah Australia. Tanggal 3 September 1945 Presiden RI Ir. Soekarno mengeluarkan perintah kepada menteri kesehatan Dr. Wintaran Narto Atmojo untuk mendirikan Palang Merah Nasional.


Treasing Mealing Service (TMS)

Treasing Mealing Service (TMS) adalah badan di bawah Palang Merah yang bertugas memberikan bantuan secara materil dan melakukan pelacakan atau pencarian keluarga yang hilang. 3 kelompok tugas TMS ialah :
1. Surat menyurat
2. Pencarian keluarga yang hilang
3. Pembuatan berita perang semacam surat-menyurat tapi bukan berita perang (berita keluarga)


Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI)

HPI di bentuk pada Konfrensi Jenewa ke-4 yang isinya adalah :
1. Tentang hak asasi manusia
2. Perempuan dan anak-anak dilindungi oleh pihak musuh dan pihak negara itu sendiri
3. Harta yang terampas dari peperangan menjadi menjadi milik internasional

Sabtu, 27 Juni 2009

Sejarah Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia berdiri pada tanggal 17 September 1945. Bapak PMI adalah Drs. Moh. Hatta.

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indiƫ (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori dr RCL Senduk dan dr Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkei pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.

Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.

Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.

Dibantu Panitia lima orang terdiri atas dr R Mochtar sebagai Ketua, dr Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu dr Djoehana Wiradikarta, dr Marzuki, dr Sitanala, mempersiapkan terbentuknya Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.

Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.


Sejarah Berdirinya Palang Merah

Palang merah didirikan oleh Jean Henry Dunant. Dunant lahir pada tanggal 8 Mei 1828 hari kelahirannya dijadikan sebagai hari ulang tahun palang merah. Ibu palang merah adalan Florence Nightingle yang merupakan bangsawan Inggris lahir 12 Mei 1825. Hendri Dunant pada usia 18 tahun menjadi anggota perkumpulan yang bertujuan memperingan beban sesama makhluk hidup.Iia sering melakukan perjalanan ke kota-kota lain, salah satunya adalah Afrika Utara.
Hendri Dunant menulis sebuah buku yang menentang penjualan budak atau perbudakan. buku ini menggambarkan tentang kekejaman perbudakan di Amerika. tanggal 24 juni 1859 Dunant pergi ke Solferino untuk merawat tentara yang terluka akibat perang saudara, Dunant pun akhirnya menulis buku yang berjudul "Un Souvenir de Solferino" yang artinya "Kenang-kenangan dari Solferino".
Kejadian di Solferno membuat Dunant mendirikan sebuah perhimpunan yang kemudian menjadi badan internasional yang bernama ICRC (International Committe of Red Cross) Komite Palang Merah Internasional atau Komite 5 Orang, yaitu : Jendral Dufer, Dr. Unair, Dr. Appia, Gustave Fainier, dan Hendri Dunant. Tahun 1899 Dunant mendapat nobel perdamaian. Tanggal 30 Oktober 1910 menutup mata untuk selama-lamanya di Hayden dan dimakamkan di Zurich, Swiss.